REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita dinilai rentan terhadap iritasi mata. Hal ini tak lain disebabkan karena keanekaragam produk riasan mata yang digunakan wanita.
Direktur Medis Shinagawa Lasik & Eye Centre dari Singapura, dr Lee Sao Bing mengatakan tahap-tahap kehidupan seorang wanita bisa berdampak pada penglihatan karena gaya hidup dan perubahan hormon. "Secara umum wanita lebih rentan terserang alergi pada mata, iritasi dan infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) karena penggunaan kosmetik," ujarnya dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (21/4) malam.
Infeksi dapat terjadi ketika riasan mata masuk ke mata dan mengapung di saluran air mata. Pada umumnya riasan mata tidak berbahaya selama digunakan secara tepat dan tidak terkontaminasi atau sudah kadaluarsa.
Untuk itu, sangat dianjurkan untuk mengganti produk riasan mata setiap enam bulan sekali dan membuangnya jika mata terkena infeksi. Kita juga harus terbiasa membersihkan alat-alat kosmetik agar terhindar dari bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi dan alergi.
Dr Lee dan Marlene juga berbagi kiat penting untuk berhati-hati dalam mengaplikasikan eyeliner karena terkadang dapat menimbulkan masalah. Dianjurkan untuk sebisa mungkin menghindari penggunaan eyeliner di sepanjang tepi kelopak mata yang berdekatan dengan saluran air mata dan daerah kelenjar minyak. Hal tersebut dapat menyumbat saluran air mata dan mengakibatkan mata kering dan infeksi. Selain itu, lupa membersihkan riasan mata juga dapat menyebabkan bintitan.
Selain gaya hidup dan perubahan hormon, rentang hidup wanita yang lebih lama daripada pria juga menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit mata diantaranya katarak, glaukoma dan sindrom mata kering. Kita mungkin tidak dapat mencegah penuaan dan perubahan hormon, tapi kita bisa menjaga mata tanpa harus mengorbankan keindahan.