Rabu 30 Apr 2014 14:17 WIB

Duh, Penyakit Parkinson Ancam Anak Muda

Rep: Indah Wulandari/ Red: Bilal Ramadhan
Parkinson
Parkinson

REPUBLIKA.CO.ID, ‎ JAKARTA— Mantan petinju dunia Mohammad Ali yang dulu dikenal sebagai si Mulut Besar karena ketangguhannya melemparkan jab pada lawan, kini lebih terkenal karena menderita penyakit parkinson. Faktor genetik ternyata membuat pengidapnya berada di kisaran usia produktif.

"Semua anak muda bisa kena, tapi ada yang cepat dan ada juga yang tidak," urai spesialis saraf dari RS. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr Roul Sibarani, Sp.S.

Menengok kembali serangan parkinson pada Ali, pernyataan tersebut terbukti karena sang petinju terserang parkinson pada usia 42 tahun medio tahun 1984. Parkinson telah mengontrol motorik dan kemampuan bicaranya.

Ali mulai menunjukkan gejala penyakit segera setelah pensiun dari ring tinju pada tahun 1981. Tapi kondisinya belum terdiagnosis sampai tiga tahun kemudian. Pada tahun 1984 Ia baru mengalami tremor atau getaran spontan pada anggota tubuh, pidatonya mulai tidak jelas, dan gerakan tubuhnya menjadi lambat.

Penyakit Parkinson menggerogoti sistem saraf Ali yang mempengaruhi gerakan. Berkembang secara bertahap dan bersifat semakin memberat (progresif). Hilangnya ekspresi wajah penderita dan hilangnya ayunan lengan saat berjalan membuat wajah Ali laksana topeng tanpa ekspresi dan berjalan tertatih. Bicaranya cenderung seperti bergumam dan mengarah ke masalah lainnya yaitu depresi.

Sebagian dokter memperkirakan berasal dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Lantaran dalam penelitian terdapat sekitar 5 sampai 10 persen pasien, ada sejarah keluarga yang kuat dari penyakit tersebut.

“Parkinson dapat mempengaruhi generasi yang sama (saudara), atau dua generasi yang berbeda (ortu dan anak) dalam persentase yang kecil,” imbul Roul. Ia memaparkan bahwa parkinson bisa terjadi karena orang tersebut memiliki gen yang mampu mengubah protein dalam otaknya menjadi penyakit.

Namun sebagian medis percaya bahwa dalam kasus Ali ada sebab yang berhubungan dengan efek olah raga tinju yang digelutinya. Tes fisik Ali menunjukkan adanya keterkaitan dengan tinju. Ditemukan bahwa Ali memiliki lubang di membran yang memisahkan dua sisi otaknya. Prediksi akibat pukulan di kepala berulang kali.

Selain itu, biasanya orang yang mengalami parkinson akan mengeluh akan kelambanan dia bergerak atau melangkahkan kaki. Kemudian juga gangguan keseimbangan dan kekakuan yang muncul tiba-tiba. Biasanya gejalanya dirasakan saat berjalan, tiba-tiba mereka berhenti melangkah dan diam, persis seperti patung. Hal itu bisa terjadi akibat keluhan kekakuan yang muncul.

"Parkinson pada usia muda memang bisa, pasien saya ada yang kena pada umur 28 tahun, trennya sebenarnya itu di atas 50 tahun,” jelas spesialis syaraf, subspesialis stroke, neurosonology dan movement disorder (parkinson) dari RS. MRCCC Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Frandy Susatia, Sp.S.

Serangan parkinson di usia muda yang belum diketahui penyebabnya, dalam dunia kedokteran disebut idiopatic parkinson disease. Frandy pun mengajak individu berusia antara 20-45 tahun ke atas lebih peka pada tanda-tanda awal parkinson yang telah disebutkan.

Yang jelas, ujar Frandy, kalau sekiranya seseorang sudah merasa memiliki tanda-tanda dari parkinson, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis. Tujuannya untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, apakah itu obat-obatan ataupun operasi.

Selain pengobatan, ssaha dan semangat yang sangat besar, baik dari penyandang, keluarga, petugas kesehatan, dan negara sangat diperlukan. Untuk mendapatkan pengobatan sendiri, Frandi menyebutkan sifatnya sangat individual, di mana sangat tergantung dari usia penyandang, jenis pekerjaan, ekspektasi penyandang terhadap penyakit, dan hasil pengobatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement