REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para atasan didesak untuk menganjurkan staf mereka agar mengambil istirahat yang layak setelah sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan banyak orang terus bekerja saat jam makan siang setiap hari.
Seperti dilansir BBC, Jumat (6/6), The Chartered Society of Physiotherapy di Inggris mengatakan kurangnya aktivitas berdampak pada produktivitas akibat kesehatan yang buruk sehingga karyawan mudah jatuh sakit.
Studi yang melibatkan 2.000 orang itu mengungkapkan bahwa satu dari lima karyawan bekerja saat jam makan siang. Separuh di antaranya makan siang di meja mereka, satu dari lima orang makan di luar kantor dan tiga persen memilih berolahraga.
The Chartered Society of Physiotherapy meminta kepada para atasan agar mendorong staf mereka agar lebih banyak bergerak dan aktif saat jam kerja untuk mengurangi risiko masalah kesehatan. Masalah yang mengancam bervariasi dari nyeri leher hingga kanker, jantung dan stroke.
Hanya sepertiga karyawan yang mengatakan bahwa atasan mereka menyediakan peluang untuk berolahraga seperti memberikan diskon khusus untuk keanggotaan pusat kebugaran, klub lari saat makan siang atau kelas olahraga seusai jam kantor.