REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi profesional, terutama pemain musik rock atau aliran cadas lain, menghadapi hampir empat kali risiko pendengaran lebih besar dibandingkan masyarakat biasa pada umumnya.
Penelitian terbaru menunjukkan 57 persen musisi mengalami gangguan gendang telinga (tinnitus) karena sering terpapar suara yang memekakkan.
Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Occupational Medicine & Environment ini mencapai kesimpulan mereka setelah meninjau catatan medis terhadap tiga juta orang di Jerman berusia 19-66 tahun. Penelitian ini dilakukan sepanjang 2004-2008, melibatkan 2.227 musisi profesional.
Hampir 284 ribu partisipan mengalami gangguan pendengaran secara keseluruhan (ketulian), sedangkan 238 musisi profesional mengalami gangguan pendengaran di berbagai tingkat.
Hasil ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh usia atau jenis kelamin. Meski begitu, orang dengan paparan musik dalam waktu lama (dengan volume tidak terlalu kencang) mengalami peningkatan sensitivitas pendengaran, seperti kemampuan mendengar berbagai macam suara.
"Data kami menunjukkan bahwa musisi profesional memiliki risiko kehilangan kemampuan pendengaran dini lebih besar," ujar hasil penelitian tersebut, dilansir dari Easy Good Health, Rabu (11/6).
Keparahan pendengaran pada musisi profesional ini menyebabkan kecacatan kerja dan kehilangan kualitas hidup. Para peneliti menyarankan supaya musisi profesional menggunakan alat pelindung untuk membantu menyelamatkan pendengaran mereka.