REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Psikogeriatri Indonesia (API) Martina Wiwik Setiawan mengatakan, kesenian dapat membantu para lanjut usia (lansia) untuk tetap aktif.
"Kegiatan itu menstimulasi otak sehingga otak tetap aktif," kata Martina pada seminar kelanjutusiaan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2014 di Jakarta, Kamis (19/6).
Dia mengatakan, para lansia seharusnya tetap beraktivitas yang teratur, terstruktur dan menyenangkan. Selain melalui kegiatan kesenian seperti melukis yang merupakan proses berpikir dan melatih berpikir holistik, lansia juga harus tetap berolahraga.
Juga melalui musik yang mempengaruhi pertumbuhan otak dan sebagai stimulus multi sensorik serta perilaku sosial. Para lansia cenderung mengalami dementia atau gejala pikun jika otak tidak terus menerus dilatih.
Dia mengatakan, sangat penting untuk menjadi lansia yang aktif dan mandiri terutama bagi lansia yang hidup di kota besar, karena biasanya hanya hidup berdua dengan pasangan dan jauh dari anak-anak.
Menurut dia, kebutuhan para lansia yang utama adalah akses pada pelayanan kesehatan karena usia lanjut perlu prioritas untuk kesehatan. "Sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian kepada para lansia apalagi jumlahnya terus bertambah," katanya.