REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Dinas Kesehatan Rejanglebong Bengkulu mengingatkan masyarakat di 15 kecamatan daerah itu untuk mewaspdai penyebaran penyakit kaki gajah.
"Warga diminta untuk mewaspadai penyebarannya dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberatasan sarang nyamuk yang bisa menularkan penyakit ini, selain itu warga juga diminta rajin memeriksakan diri ke petugas jika mengalami suatu penyakit sehingga penyakit yang diderita warga bisa diketahui dengan cepat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong Ahmad Juli di Rejanglebong, Sabtu.
Hal ini dia katakan setelah mengetahui dua warga asal daerah itu yang mengidap penyakit kaki gajah, sehingga pihaknya mengambil tindakan pengambilan contoh darah guna diuji dilaboratorium Kemenkes terhadap 300 warga yang bermukim di sekitar lokasi rumah warga yang mengidap penyakit kaki gajah atau filariasis.
Tindakan pengambilan sampel darah terhadap sejumlah warga yang bermukim di sekitar lokasi penderita kaki gajah ini atas perintah Subdit Filariasis Kemenkes-RI memerintah dan telah dilakukan pada 27 Mei 2014 di dua lokasi yakni di Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu Raya dan di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, yang masing-masing lokasi diambil sample darah terhadap 150 warga.
Sejauh ini belum diketahui berapa banyak yang tertular mengingat hasil uji sample darah ini belum turun ke Dinkes Rejanglebong, jika nantinya terdapat banyak warga yang tertular pihaknya akan melakukan pengobatan massal yang dibiayai pemkab setempat.
Sebelumnya Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Nunung Tri Mulyanti mengatakan, dua warga daerah itu positip menderita penyakit kaki gajah, masing-masing Sudarmono (25) warga Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu dan Budi Santoso (34) warga Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang.
Untuk penderita Sudarmono mengidap penyakit ini sejak umur enam bulan yang ditandai dengan bintik-bintik di kaki kiri, kemudian pada umur tujuh tahun kaki kirinya mulai membengkak dan pada 2010 lalu sempat di operasi di RS Cipto Mangunkusumo, namun sekarang kembali membesar.
Budi Santoso tambah dia, diketahui menderita penyakit yang menyerang telapak kaki bagian kanannya sejak umur 19 tahun dan pada 2002 lalu sempat menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Surabaya, tetapi saat ini kakinya kembali membesar sehingga membuat yang bersangkutan tidak bisa berjalan.
Penyakit filariasis itu sendiri kata dia, adalah penyakit yang ditularkan cacing parasit nemtoda yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya edema.
Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah bagian kaki dan kantung zakar dan penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah.