REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian Kesehatan menyebutkan jumlah perokok di Indonesia sampai saat ini tercatat sekitar 66 juta jiwa, dan perokok usia muda dan wanita setiap tahunnya mengalami peningkatan.
"Setiap tahunnya jumlah perokok alami peningkatan bahkan kini bertambah di kalangan usia muda dan wanita," kata Nafsiah Mboi usai kunjungan kerja ke Provinsi Banten di RSUD Kota Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, peningkatan perokok terjadi pada remaja usia 16 - 19 tahun. Kemudian, dari total 66 juta jiwa perokok, 33 persen diantaranya warga kurang mampu.
Merokok bagi perokok sudah menjadi kebiasaan dan sangat sulit ditinggalkan. Biasanya, merokok berhenti saat perokok alami sakit parah. "Sebagian besar penyakit yang dialami warga saat ini karena disebabkan rokok," ujarnya.
Oleh karena itu, Kemenkes selalu melakukan kampanye mengenai bahaya merokok kepada masyarakat. Apalagi, bahaya rokok bisa merambah ke anak dan istri.
Kementrian Kesehatan telah melibatkan seribu puskesmas dan 200 rumah sakit sebagai media konseling untuk warga yang ingin berhenti merokok. Bahaya rokok, lanjut Menkes, dapat menghambat perkembangan generasi muda. Sebab, bahaya yang ditimbulkan sangat bahaya bagi kesehatan.
"Rokok yang memiliki zat adiktif, sangat berbahaya bagi syaraf dan peredaran darah. Maka itu, kita selamatkan generasi muda dari rokok," ujarnya.