REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Anda mendengar kata testosteron, Anda mungkin membayangkan alat vital pria dimana hormon ini memberi pria kekuatan dan berhubungan seksual. Namun, dalam memerangi flu, ternyata hormon ini justru membuat pria lemah, sehingga wajar jika pria lebih rentan terhadap flu ketimbang wanita.
Para peneliti di Standford University menganalisa sampel darah hampir 90 persen orang dewasa yang menjadi subyek penelitian dan mereka baru saja menerima vaksinasi flu musiman. Apa yang peneliti temukan? Pria yang memiliki kadar testosteron yang tinggi memiliki respon paling lemah untuk vaksin flu. Pria dengan kadar testosteron rendah di sisi lain emiliki respon antibodi yang mirip dengan wanita dalam menghadapi virus flu.
Dilansir dari Share Care, Senin (18/8), studi ini sudah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. Testosteron adalah hormon yang meningkatkan gairah seks pria, menumbuhkan janggut dan perkembangan otot ptia.
Di sisi lain, hormon ini pula yang menyebabkan gen dalam sistem kekebalan tubuh pria memproduksi antibodi sedikit. Akibatnya, vaksin kurang efektif, sehingga meningkatkan kemungkinan terserang flu.
Dan parahnya ROLers, pria juga akan kurang merespon beberapa vaksin lain, seperti hepatitis dan campak. Sistem kekebalan tubuh mereka lemah secara keseluruhan sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap semua jenis infeksi.
Berikut tips sehat supaya Anda tidak rentan terkena flu. Pertama, konsumsilah lebih banyak vitamin D. Peneliti menyarankan mengonsumsi 1.000 IU per hari atau makan lebih banyak makanan yang kaya akan vitamin D.
Kedua, pratik kebersihan, seperti mencuci tangan rutin dengan sabun dan air. Jauhkan tangan Anda dari mulut, mata, dan hidung untuk menghindari kuman penyakit.
Ketiga, hindari stres, sebab stres itu melepaskan kortisol yang menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan Anda melawan infeksi. Keempat, jalan kaki sehat untuk memobilisasi sistem kekebalan tubuh Anda di tenggorokan dan paru-paru yang merupakan media bagi virus flu.