Ahad 24 Aug 2014 01:17 WIB

Ini Alasan Individu Berusia Lanjut Alami Insomnia

Susah tidur (ilustrasi)
Susah tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tidur menjadi semakin sulit dengan bertambahnya usia. Hingga sekarang, masih belum jelas mengapa orang berusia lanjut mengalami insomnia dan gangguan tidur.

 

Kini kajian baru menemukan hilangnya syaraf di bagian tertentu otak mungkin menyebabkan kondisi itu. Temuan ini berpotensi menghasilkan perawatan spesifik suatu hari nanti bagi berbagai masalah tidur pada orang lanjut usia.

Dalam artikel di jurnal online Brain, para periset Universitas Toronto di Kanada melaporkan bahwa banyak syaraf otak yang aktivitasnya terbatas menghilang pada penderita Alzheimer dan sejumlah orang lanjut usia.

Mereka menganalisa data dari sebuah kajian yang melibatkan 1.000 subyek. Kajian itu mengamati para peserta – orang-orang sehat berusia 65 tahun – mulai tahun 1997 ketika kajian dimulai hingga mereka meninggal dan otaknya disumbangkan untuk riset.

Setiap dua tahun, para peserta mengenakan sebuah alat semacam jam di pergelangan tangan selama tanpa henti selama tujuh hingga 10 hari yang memantau semua gerakan mereka. Jika tidak ada gerakan selama lima menit atau lebih, peserta dianggap sedang tidur.

Para periset itu menganalisa otak dari 45 peserta yang meninggal. Mereka menghitung jumlah syaraf otak yang terkait dengan pola tidur, dan menghubungkan data itu dengan alat pemantau tadi.

Peserta yang tidak menderita Alzheimer dan memiliki jumlah syaraf terbanyak ternyata tidur lebih lama. Mereka yang tidak menderita tetapi memiliki syaraf lebih sedikit mengalami gangguan tidur lebih banyak.

Namun gangguan tidur paling tinggi ditemukan pada penderita Alzheimer, yang otaknya memiliki syaraf paling sedikit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement