Jumat 05 Sep 2014 14:00 WIB

Perhatikan Ini Sebelum Minum Antibiotik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Gunakan selalu antibiotik sesuai dosis dan konsultasikan dulu dengan dokter.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Gunakan selalu antibiotik sesuai dosis dan konsultasikan dulu dengan dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resistensi antibiotik merupakan salah satu masalah utama di dunia kesehatan. Karena itu berkonsultasi dengan dokter perlu dilakukan sebelum Anda memilih menenggak obat antibiotik.

Sebab, resistennya kuman akan antibiotik bisa terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak. ROLers, berikut empat tips mencegah resistensi tubuh Anda terhadap antibiotik, dilansir dari Health.com, Jumat (5/9).

1. Cuci tangan dengan cara benar

Ada beberapa kekhawatiran bahwa triclosan dalam sabun antibakteri dapat menyebabkan resistensi. Kita tidak tahu jelas apakah theyre atau cairan antikuman yang biasa digunakan di tangan Anda tanpa mencucinya dengan air lebih efektif ketimbang mencuci tangan dengan air biasa selama 30 detik dengan sabun biasa.

2. Beli organik

Antibiotik dalam pakan beberapa hewan ternak non-organik dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Lihatlah pasar petani lokal dan Anda lebih baik membeli susu organik dan daging segar.

3. Jangan gunakan antibiotik terlalu sering

Jangan pernah menggunakan antibiotik kecuali Anda benar-benar harus melakukannya. Seorang ahli, Louis Rice mengatakan seseorang bisa mengurangi penggunaan antibiotiknya hingga 70 peren jika benar-benar harus menggunakannya.

Beberapa penyakit bisa pergi sendiri, seperti infeksi telinga dan infeksi sinus. Anda tidak peru sedikit-sedikit sakit kemudian ke dokter, kecuali sudah benar-benar tak tertahankan lagi.

4. Gunakan antibiotik sesuai dosis

Anda harus menggunakan atau mengonsumsi antibiotik sesuai dengan dosisnya. Jangan pernah berpikir menggunakan sabun pembersih tangan hingga telapak tangan Anda penuh lebih baik ketimbang mengambil satu tetesnya saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement