REPUBLIKA.CO.ID, Selain depresi, gangguan kejiwaan skizofrenia juga bisa membuat penderitanya melakukan tindakan bunuh diri. Psikiater dari RSCM dr Agung Kusumawardhani, SpKJ (K) mengatakan gangguan kejiwaan skizofrenia menyebabkan halusinasi pendengaran dan penglihatan bisa mempengaruhi penderitanya untuk melakukan tindakan bunuh diri.
"Kadang ada suara yang mengancam si penderita, mengejek, atau kadang ada pikiran-pikiran yang aneh yang tidak sesuai dengan realita," katanya di ruang kerjanya.
Kemungkinan penderita skizofrenia mencoba bunuh diri, menurut dia, antara lain terjadi karena kurangnya perhatian dari keluarga, yang biasanya tidak mengetahui gangguan kejiwaan yang dialami penderita.
Agung menjelaskan pula bahwa kasus-kasus bunuh diri yang terjadi sekarang ini lebih karena mengikuti tren atau meniru kejadian bunuh diri yang dilakukan orang lain.
Pemberitaan tentang kasus bunuh diri di media cetak dan elektronik, kata dia, bisa menjadi insprasi bagi orang-orang depresi berat untuk bunuh diri.
"Perlu diperhatikan sedikitpun kita mendengar omongan orang yang ingin untuk mati, kita harus hati-hati dan memantau aktivitasnya," tambah Agung.
Ia mengatakan keluarga, kerabat dan teman juga sebaiknya menjauhkan obat-obatan, benda tajam, tali, kain dan alat lain yang bisa digunakan untuk mengikat dari orang yang sedang mengalami depresi berat.