Jumat 12 Sep 2014 06:13 WIB

Gigi Ngilu Ternyata Bukan Penyakit Lho

Rep: MG ROL 25/ Red: Indira Rezkisari
Sakit gigi
Foto: sophisticatededge.com
Sakit gigi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lapisan email gigi yang terkikis

menyebabkan gigi yang sensitif mengalami ngilu. Meski demikian,

rupanya gigi ngilu tidak termasuk pada penyakit.

Menurut Jehezkiel Martua, Oral Healthcare Expert, hal ini dikarenakan

tidak ada kondisi patologis pada penyakit ini. Sehingga, gigi sensitif

tidak memerlukan tindakan kuratif. Hanya saja, jika gigi sensitif

semakin parah, dokter bisa membantu dengan tambal gigi.

“Selain itu, respons tiap orang berbeda. Ada yang merasakan ngilu, ada

juga yang tidak,” terang pria yang akrab disapa Eki ini, Jakarta,

Kamis (11/9).

Namun, jika kondisi masih tidak begitu parah, Jehezkiel menyarankan,

selain menyikat gigi dengan benar, juga memilah pasta gigi yang tepat.

Pasta gigi untuk gigi sensitif memiliki bahan aktif, yang berbeda

dengan pasta gigi pada umumnya.

Bahan-bahan aktif yang harus Anda perhatikan pada komposisi pasta gigi adalah:

1.    Potasium Nitrat

Bahan aktif ini berfungsi untuk menenangkan ujung syaraf yang terbuka.

Ketika ngilu kambuh, potasium nitrat membantu penderitanya untuk tidak

merasakan ngilu tersebut.

2.    Stronsium

Stronsium berguna untuk menutup lubang-lubang kecil pada dentin yang

sudah terkikis. Stronsium melengkapi fungsi potasium nitrat yang hanya

menenangkan ujung syaraf. Kedua bahan aktif ini meredakan ngilu pada

gigi sensitif.

3.    Novamin

Senada dengan dua zat sebelumnya, novamin sangat bermanfaat untuk

meredakan ngilu. Perbedaannya, novamin berfungsi untuk melindungi

lapisan gigi yang semakin tipis karena penggunaan sikat gigi yang

salah. Kekuatan perlindungan novamin 1,5 kali lebih kuat dari dentin

alami.

“Selain menggunakan pasta gigi yang tepat sebagai perawatan pribadi,

penderita juga harus rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap 6

bulan sekali,” ujarnya.

Menurutnya, gejala ngilu tidak hanya disebabkan oleh gigi sensitif.

Dengan mengonfirmasikan rasa sakit pada dokter, penderita tahu apa

yang tengah dialaminya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement