REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Keputusan aktris Hollywood Angelina Jolie melalukan operasi mastektomi ganda pada payudaranya tahun 2013 lalu, membuat ribuan perempuan mengetes potensi kanker payudara.
"Angelina Jolie mungkin memiliki dampak yang lebih besar dibanding selebriti lainnya, mungkin karena citranya sebagai wanita glamor dan kuat," kata peneliti Gareth Evans seperti dikutip Reuters, Ahad (21/9).
Para ahli telah melakukan penelitian di 21 klinik dan pusat genetik regional. Hasilnya ada 4.847 tindakan pengujian kanker payudara selama Juni dan Juli 2014 lalu. Jumlah ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan rentang waktu yang sama di tahun 2012. Studi yang disebut dengan Angelina’s Effect ini telah diterbitkan dalam jurnal Breast Cancer Research.
Operasi Jolie dilakukan karena ia membawa gen keturunan mutasi BRCA1, yang disebut meningkatkan risiko kanker payudara hingga 87%. Ibu kandung Jolie pun meninggal akibat kanker payudara pada usia 56 tahun setelah sepuluh tahun berjuang.