Sabtu 11 Oct 2014 17:00 WIB

Jumlah Perempuan yang Merokok Makin Banyak

Rep: CR05/ Red: Indira Rezkisari
Kampanye anti-rokok
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kampanye anti-rokok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 diketahui persentasi perempuan yang merokok di Tanah Air naik. Bila di tahun 2007 jumlahnya 5,2 persen dari populasi, kini angkanya naik di 2013 jadi 6,9 persen.

Sebanyak 6,3 juta perempuan di atas usia 15 tahun juga tercatat sebagai perokok.

Sedangkan angka perokok laki-laki di atas usia 15 tahun mencapai di atas 60 persen. Angka ini merupakan yang terbesar di dunia.

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menyatakan, epidemi tembakau telah membunuh sekitar 6 juta orang per tahun. Dari jumlah itu 600 ribu diantaranya merupakan perokok pasif, seperti dilansir dari data WHO.

“Jika tidak ada penanganan serius, maka 2030 diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah menjadi 8 juta dan sebagian besar terjadi di negara berkembang,” ujar Nafsiah di Jakarta, Jumat (10/10).

“Memang pria lebih mudah tergoda rokok, tapi perokok wanita terus bertambah. Perempuan yang merokok itu giginya kuning, lekas keriput tidak bisa awet muda, juga bisa memengaruhi bayinya bila sedang hamil apalagi menyusui,” tambahnya.

Menkes pun mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mendukung dan mensukseskan upaya pengendalian tembakau.

“Marilah kita ubah norma di masyarakat agar merokok tidak lagi menjadi norma sosial yang lazim. Mari ubah perilaku terkait tembakau dan merokok yang sangat merugikan kesehatan individu, masyarakat dan negara ini,” katanya memaparkan.

Di kesempatan yang sama, Nafsiah juga menyerukan slogan, orang pintar tidak akan merokok. “Orang pintar itu tidak merokok. Anak muda itu keren tanpa rokok. Saya suka sekali anak muda tidak merokok,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement