REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum makan, kalau belum bertemu nasi putih. Pepatah itu menjadi gambaran kebiasaan makan orang Indonesia. Akibatnya, penduduk Indonesia dihantui dengan penyakit diabetes.

Seperti diketahui, nasi putih memang makanan pokok warga Asia Tenggara tak terkecuali Indonesia. Nasi putih namun mengandung zat karbohidrat dan kadar gula cukup tinggi.

Dokter Kartono Muhammad mengatakan, nasi putih merupakan makanan yang memberi sumbangan paling besar dibanding jenis makanan lain untuk penyakit diabetes atau biasa dikenal kencing manis.

"Maka tidak heran, penderita diabetes di Indonesia juga paling tinggi di Asia menurut salah satu survei," ujar Kartono di World Centre Jakarta, Rabu (22/10).

Dilanjutkan Kartono, terdapat dua faktor yang bisa menyebabkan penyakit yang juga ternyata paling ditakuti setelah penyakit jantung itu. Yaitu faktor genetik dan melalui pola makan.

"Kalau faktor genetik memang tidak bisa diubah takdirnya, misalnya dikarenakan orang tuanya terkena diabetes maka risiko anak terkena penyakit tersebut juga tinggi. Tapi bila bukan faktor genetik, masih bisa kita ubah lewat pola makan," katanya memaparkan.

Pola makan yang dimaksud adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan kadar gula tinggi. "Sebisa mungkin dikurangi, banyak orang Indonesia kan prinsipnya kalau belum makan nasi, belum bisa dibilang sudah makan. Padahal sebelumnya udah mengkonsumsi yang manis-manis atau yang mengandung karbohidrat," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika