Senin 17 Nov 2014 06:31 WIB

Penggunaan Suplemen Pada Kasus Dementia Diragukan

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Lansia (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti-peneliti Belanda menyatakan banhwa konsumsi vitamin B12 dan suplemen asam folat nampaknya tidak mengurangi resiko berkembangnya dementia pada orang-orang yang sehat.

Dalam satu dari penelitian-penelitian terbesar hingga saat ini, tidak ada perbedaan dalam hasil tes daya ingat yang dilakukan oleh orang-orang yang mengkonsumsi suplemen selama dua tahun dan orang-orang diberikan pil plasebo. Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan pada jurnal Neurologi. Peneliti Alzheimer Inggris mengatakan perlu diperlukan percobaan lebih jauh lagi untuk memastikan hal ini.

Selama beberapa tahun ini, vitamin B kerap dihubungkan dengan Alzheimer. Para peneliti mengetahui bahwa tingginya kadar senyawa kimia homocysteine dalam tubuh dapat memperbesar resiko struk dan dementia. Sedangkan, Vitamin B12 dan asam folat dikenal dapat menurunkan kadar homocysteine. Selain itu, penelitian juga menghubungkan rendahnya asupan vitamin B serta asam folat dengan daya ingat yang kurang baik. Hal ini kemudian mendorong ilmuwan untuk menjadikan suplemen sebagai suatu cara untuk menangkal dementia.

Akan tetapi, pada penelitian yang melibatkan hampir 3.000 orang, ilmuwan tidak menemukan bukti bahwa konsumsi vitamin B12 maupun pil placebo efektif. Dalam penelitian ini, seperti dikutip dari BBC, rata-rata objek penelitian berusia 74 tahun. Mereka mengkonsumsi sebanyak 400 mikrogram asam folat dan 500 mikrogram vitamin B12, atau mengkonsumsi satu pil placebo per hari.

Direktur Penelitian di Penelitian Alzheimer Inggris Dr. Eric Karran menyatakan meskipun studi ini menimbulkan keraguan akan kegunaan vitamin B maupun suplemen asam folat untuk menyokong daya ingat, diet yang seimbang dapat menjadi cara yang baik untuk menjaga kesehatan di segala usia.

“Bukti menunjukkan bahwa kita dapat memelihara kesehatan otak dengan cara menjaga berat badan yang seimbang, mengkonsumsi makanan dengan diet seimbang, tidak meroko, aktif bergerak, pembatasan minum alkohol yang seperlunya saja, dan selalu menjaga tekanan darah dan kolesterol selalu dalam kontrol,” jelas Dr. Karran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement