Rabu 26 Nov 2014 06:50 WIB

Kurangi Asupan Garam Agar Ginjal Sehat

Penderita penyakit ginjal (ilustrasi).
Foto: Ahchealthenews.com
Penderita penyakit ginjal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dipresentasikan dalam pertemuan ASN (American Society of Nephrology) di Philadelphia, Pennsylvania, beberapa waktu lalu menunjukkan, terlalu banyak mengonsumsi garam meningkatkan risiko seseorang terkena masalah ginjal.

Para peneliti menemukan, asupan natrium yang tinggi yakni rata-rata 4,7 gram per hari, berhubungan dengan meningkatnya risiko membutuhkan dialisis. Namun, mereka tidak menemukan manfaat yang terlihat untuk asupan natrium yang rendah, yakni rata-rata 2 gram sehari.

"Temuan kami memperkuat manfaat yang diketahui dari pola makan sehat dan menunjukkan kalau konsumsi makanan diet yang sehat dapat melindungi diri dari masalah ginjal di masa depan," kata Andrew Smyth dari National University of Ireland, Galway, seperti dilansir Daily Express, Rabu (26/11)

"Seperti halnya modifikasi diet, konsumsi makanan sehat menawarkan potensi secara signifikan mengurangi beban penyakit ginjal kronis, sementara itu juga melindungi dari penyakit jantung," tambah Smyth dalam penelitian yang melibatkan 544.635 partisipan itu.

Temuan ini dikonfirmasi melalui studi terpisah yang menemukan kalau mengurangi asupan garam dapat mengurangi albuminuria, atau kelebihan protein dalam urin, yang merupakan ciri khas disfungsi ginjal.

Dalam studi yang dipimpin Meg Jardine dari The George Institute for International Health di Australia itu, para penduduk dari 120 buah desa dilibatkan. Para peneliti lalu menganalisis hasil program pengurangan sodium yang dilakukan selama 18 bulan.

Hasil studi mengungkapkan, individu yang mengurangi konsumsi sodium, menurunkan risiko menderita albuminuria sebanyak 33 persen dibandingkan mereka yang tidak mengurangi asupan sodiumnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement