Kamis 27 Nov 2014 21:41 WIB

Teh Bisa Kurangi Risiko Kanker

Teh Hijau (ilustrasi)
Foto: FOOD & HEALTH With Timi Gustafson R.D
Teh Hijau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Teh berpotensi menurunkan insiden kanker, kata Guru Besar Kimia Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Djoko Purwanto Apt MSi di Surabaya, Kamis (27/11).

"Penelitian yang kami lakukan menemukan adanya kandungan EGCG (Epigalokatekin Galat) dalam teh dan EGCG itu bersifat anti-oksidan, sehingga teh berpotensi mencegah kanker," kata guru besar yang dikukuhkan bersama rekannya pada 29 November 2014.

Didampingi dua rekannya yakni Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak CMA CA (Wakil Rektor II Unair) dan Prof Dr Retna Apsari MSi (Wakil Dekan III Fakultas Vokasi Unair), ia menjelaskan kandungan EGCG terbanyak ada pada teh jenis hijau (green tea). "Kalau green tea itu memiliki kandungan ECCG hingga 7 persen, sedangkan black tea hingga 3,5 persen dan jenis lain lebih rendah lagi, jadi potensi mengatasi insiden kanker itu paling banyak pada green tea," katanya.

Menurut dia, 1 gram teh itu mengandung 70 miligram EGCG. "Kalau kita kampanyekan teh, tentu kurang menarik, karena itu kita harus menjual ECGC sebagai molekul nasional," katanya.

Bila EGCG dipromosikan hingga ke tingkat dunia, maka petani yang selama ini lebih mengutamakan "black tea" akan bergairah menanam "green tea" dan teh akan naik "kelas" hingga harganya pun akan naik. "Karena itu, pemerintah harus mengampanyekan kandungan EGCG pada teh di Indonesia, karena kita memiliki kebun teh cukup luas, bahkan sangat mungkin bila pemerintah menjual EGCG yang sudah diisolasi dari teh yang ada," katanya.

Namun, katanya, produksi EGCG yang sudah diisolasi dari teh itu sangat mahal, karena biaya isolasi itu setara dengan bisnis dalam dunia pertambangan. "Tapi, hasilnya cukup menggiurkan. Coba, satu gram teh itu memiliki kandungan EGCG sebanyak 70 miligram, bahkan saya pernah menghitung satu sachet teh itu setara dengan 3 gram emas dan setara dengan 200 liter premium," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement