REPUBLIKA.CO.ID, Kata stres rasanya lekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun tahukan Anda bahwa stres bisa menjadi sesuatu yang positif?
Menurut ahli psikologi klinis Ratih Ibrahim jenis stres yang baik disebut eustress. Stres semacam ini justru bisa membuat kita lebih termotivasi dan membantu kita maju terus. Contoh eustress misalnya kita bisa menghasilkan ide yang lebih baik saat deadline mendekat. Ataupun orang yang semakin banyak tugas semakin cepat menyelesaikannya.
"Orang yang senang dengan tantangan akan menganggap hal semacam ini justru membuatnya terpacu mengerjakan sesuatu lebih baik," ujarnya akhir pekan lalu. Eustress juga bisa kita alami saat menanti sesuatu yang kita harapkan, misalnya pindah ke rumah baru, promosi dan sebagainya.
Kebalikannya yakni stres yang buruk atau distress. Perasaan tak mampu menyelesaikan tugas, cemas saat deadline mendekat sehingga Anda tidak bahagia masuk dalam kategori distress.
"Kita tidak bisa menghindari stres dalam hidup, namun yang penting bagaimana stres tidak mengganggu namun memberi gairah hidup," tutur Ratih.
Stres juga bersifat subyektif, di mana tiap orang akan memaknai pengalaman stresnya sendiri-sendiri. Demikian pula dengan ketahanan seseorang menghadapi stres.
Peneliti kesehatan dan kebahagiaan Susan Biali MD mengatakan stres adalah pilihan. Kita bisa memilih apakah stimulus yang menyebabkan stres tersebut membuat kita terpuruk atau malah menjadi manusia yang lebih efektif.