REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien dengan asma dan alergi parah kerap abai memperhatikan dua hal berikut dalam mengobati penyakitnya. Pertama, dosis obat yang digunakan dan kedua, teknik menggunakan inhaler.
Dalam studi Annals of Allergy, Asma dan Imunologi di Amerika, hanya 7 persen dari penderita asma ditemukan menggunakan inhaler asma dengan cara yang benar. Padahal penggunaan inhaller yang benar sangat berpengaruh terhadap cara kerja jantung dan paru-paru, sehingga jika tidak digunakan dengan benar akan mengancam nyawa si penderita asma.
Direktur penelitian dan kebijakan di Asthma UK, Dr Samantha Walker mengatakan, setiap orang dengan inhaler harus memiliki teknik yang benar. "Mereka harus diperiksa setiap tahun, sejauh ini angka menunjukkan sepertiga dari penderita asma membuat kesalahan dengan inhaler mereka," ujarnya.
Kesalahan-kesalahan ini cukup signifikan untuk mengurangi efektivitas pengobatan mereka. "Anda pasti tidak ingin seumur hidup terjebak dalam penggunaan inhaller kan ? Maka penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja alat tersebut," katanya.
Ditambahkan oleh Samantha, selain dokter para apoteker juga wajib memberitahukan bagaimana cara kerja alat ini ketika pasien mengambil menebus resep inhaller di apotek, guna mencegah hal-hal tersebut.