REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Musim penghujan juga kerap menyerang saluran pernapasan. Menimbulkan infeksi pada saluran pernapasan.
Ancaman penyakit keempat yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir juga berperan dalam penularan ISPA.
“Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat atau mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dan lainnya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, Selasa (23/12).
Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh. Yang tidak kalah penting adalah mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan dan lain-lain.
Ancaman penyakit berikutnya yaitu penyakit kulit. Penyakit itu dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir karena masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Penyakit keenam adalah penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting mencegah munculnya penyakit itu. “Selain itu juga perlu diperhatikan memburuknya penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari,” katanya.