Ahad 28 Dec 2014 14:39 WIB

Terapi untuk Atasi Dislogia

Rep: Neni Ridareni/ Red: Indira Rezkisari
Kurangi waktu di depan televisi, ajak anak bermain bersama di taman.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Kurangi waktu di depan televisi, ajak anak bermain bersama di taman.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada usia tiga bulan, anak sudah melakukan vokalisasi. Di usia enam bulan anak mampu bubbling, yakni berkata ba-ba-bu-bu, ma-ma-pa-pa. Kalau dipanggil, ia akan menoleh secara spontan.

Dislogia merupakan gangguan yang biasanya menyertai kondisi perkembangan mental intelektual tidak sesuai dengan perkembangan anak. Kasusnya kerap ditemukan pada anak autis. Anak-anak tersebut bila dipanggil tidak mau menengok, tak menjalin kontak mata, menghindar, dan jika bermain tidak selesai.

Setidaknya, ada tiga disiplin ilmu yang membantu mengatasi anak yang mengalami gangguan dislogia, yakni terapi wicara (terapi bicara), fisioterapi (pemberian stimulasi untuk kematangan saraf), dan terapi okupasi (terapi untuk mengintegrasikan sistem sensor yang ada di dalam tubuh). Untuk modalitas bicara, pendengaran, penglihatan, dan rangsang saraf harus matang.

Menonton TV, baik jumlah waktu menonton maupun kontennya, lebih besar dampak negatifnya ketimbang manfaatnya untuk anak yang berusia kurang dari dua tahun. Anak yang terlalu banyak menonton TV bisa mengalami dislogia, gangguan pemahaman bahasa, ekspresi bahasa, dan pemusatan perhatian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement