Ahad 28 Dec 2014 16:43 WIB

Ini Kenapa Bayi Tabung Kerap Lahir Kembar

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Bayi kembar (ilustrasi)
Foto: hollywoodlife.com
Bayi kembar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi tabung mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Setelah terjadi pembuahan, dua hingga tiga embrio akan ditanam kembali ke rahim calon ibu.

Hal ini yang membedakannya dengan konsep inseminasi yang memungkinkan proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh.

Secara garis besar, proses bayi tabung terbagi dalam delapan tahap, yakni pemeriksaan ultrasonografi (USG), hormon, saluran telur dan sperma. Berikutnya, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, dan pengambilan sel telur.

Setelah itu, baru pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio, dan menunggu hasil. Pada bayi tabung kesempatan memperoleh bayi kembar lebih tinggi.

“Sebab, biasanya ditanam dua sampai tiga embrio,” kata Dr dr Budi Wiweko SpOG (K), konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo.

Dalam proses bayi tabung terkadang ditemui beberapa komplikasi, di antaranya hiperstimulasi ovarium, kehamilan ganda, hamil di luar kandungan, serta infeksi atau pendarahan saat pengambilan sel telur. Meski begitu, Budi memastikan kondisi bayi tabung tidak berbeda dengan bayi hasil pembuahan alami, baik dalam pertumbuhan maupun perkembangannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement