Ahad 28 Dec 2014 16:01 WIB

Ternyata Pemeriksaan Kesuburan Pasutri Dimulai dari Suami

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Pasangan suami istri
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pasangan suami istri

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak semua pasangan suami-istri beruntung dikaruniai anak dengan segera. Sebagian pasangan menunggu bertahun-tahun untuk bisa menimang buah hati. Ada pula yang harus bersabar lantaran tak jua mendapatkan keturunan hingga usia mereka menua.

Besaran masalah gangguan kesuburan di Indonesia cukup tinggi. Data Biro Pusat Statistik 2008 mencatat, dari keseluruhan populasi di Indonesia, jumlah wanita usia produktif, yakni 39,8 juta. Sebesar 10 hingga 15 persen (empat juta) di antaranya mengalami gangguan kesuburan.

“Lima persen dari angka tersebut (200 ribu) harus ditolong dengan program bayi tabung,” ujar Dr dr Budi Wiweko SpOG (K), konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo.

Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi suami-istri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan. Sampai sekarang, pasien yang mendapat pertolongan bayi tabung baru sedikit. Tahun 2013 saja, hanya ada 5.000 pasien bayi tabung. Angka ini masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura (6.000 pasien), Malaysia (8.000 pasien), Thailand (10.000 pasien), dan Vietnam (15.000 pasien).