REPUBLIKA.CO.ID, Anak yang semula lahir secara normal, tapi terpapar televisi sejak kecil bisa mengalami dislogia. Dislogia adalah gangguan pemahaman bahasa, ekspresi bahasa, dan pemusatan perhatian.
Akibatnya, anak hanya bisa merekam kata atau kalimat. Akan tetapi, pemahaman dan penangkapan bahasanya belum ada. ‘’Saya punya pasien yang ketika usia enam bulan normal, dipanggil mau menengok, lalu pada usia enam bulan sudah bisa bilang ‘ma-ma’, tetapi ketika berusia dua tahun anak tersebut dipanggil diam, tidak mau diajak main bersama,” papar Koordinator Terapi Wicara RSUP Dr Sardjito Euis Helmi Helmia Rosa.
Anak tersebut, lanjut Helmi, di rumah hanya bertemankan pembantu rumah tangga dan selalu menonton televisi. Dia menyesalkan sering kali orang tua terlambat membawa anak yang mengalami gangguan wicara untuk mendapatkan terapi.
“Kalau keterlambatan wicara ini terlambat ditangani atau bahkan dianggap biasa, maka setelah besar anak akan mengalami gangguan belajar, tidak bisa konsentrasi, dan sebagainya.”
Acap kali anak baru dibawa terapi ketika berusia dua sampai tiga tahun baru. Padahal, kalau orang tua tahu perkembangan anak, mereka akan menyadari adanya gangguan pada si kecil. “Dengan begitu, anak yang mengalami gangguan wicara bisa segera diterapi sejak dini,’’ ujar Helmi.