REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra/Wartawan Republika
Ada dua kenikmatan yang seringkala dilupakan orang, yaitu waktu luang dan kesehatan. Untuk waktu luang, orang kadang tidak merasakan kerugian langsung ketika menyia-nyiakannya. Berbeda dengan kesehatan, orang akan menyadari betapa ketika mengalami sakit maka sehat memiliki nilai luar biasa.
Karena itu, ketika seseorang terserang penyakit, pasti seluruh energinya akan dipusatkan untuk sesegera mungkin bisa lekas sembuh. Sehingga, segala cara akan ditempuh demi segera terlepas dari rasa sakit. Tidak jarang, orang berani mengeluarkan dana besar demi mendapatkan layanan memuaskan ketika menjalani rawat inap. Hal itu membuktikan bahwa keberadaan rumah sakit yang paling utama bagi pasien adalah pelayanan maksimal.
Rumah Sakit (RS) Bunda Jakarta adalah salah satu RS yang mengedepankan kualitas tim medis dalam memberikan layanan kepada setiap pasien. Kondisi itu ditunjang dengan pengalaman dokter dalam menangani penyakit yang diderita pasien. Alhasil, segala jejak rekam tersebut menjadikan rumah sakit yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ini banyak menjadi rujukan pasien untuk berobat.
Sekarang ini, harus diakui persaingan RS satu sama lain semakin ketat. Hampir tiadanya hal berbeda dalam memberikan layanan membuat pasien mudah berganti RS rujukan ketika ingin mendapat layanan medis. Atas dasar itu, setiap RS dituntut untuk memiliki nilai lebih dalam memberikan layanan, entah itu berupa perlakuan terhadap pasien, suasana kenyamanan di RS, maupun fasilitas modern dalam merawat pasien.
Melihat beberapa faktor itu, sepertinya RS Bunda Jakarta layak berbangga diri. Pasalnya, menyandang RS yang mengedepankan pelayanan maksimal dan memiliki nilai unggul untuk menjadikan konsumen sebagai raja, RS Bunda Jakarta patut dipertimbangkan sebagai tempat rujukan.
Di tengah persaingan ketat, apalagi mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, sudah sepatutnya setiap rumah sakit memiliki keunggulan untuk menarik minat pasien berobat. RS Bunda Jakarta memang layak berbangga lantaran masuk ke dalam kategori RS yang siap bersaing, mengacu pada segala infrastruktur yang dimilikinya.
Hanya saja, semua perlu berbenah dengan terus mengevaluasi diri agar semakin sempurna dalam melayani pasien. Ingat, konsumen adalah raja. Dengan memberikan layanan kepada pasien semaksimal mungkin maka hal itu bisa menjadi promosi bagus bagi sebuah RS ketika nanti dijadikan rujukan oleh orang lain.
Satu hal yang sering dilupakan pemerintah adalah berobat juga bisa dijadikan sumber devisa. Tengok saja betapa banyak masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke Singapura.
Menurut data hasil kongres para dokter bedah dunia di Nusa Dua Bali pada 21 Oktober lalu, terungkap sekitar 600 ribu Indonesia dari kelompok kelas menengah ke atas memilih berobat ke luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 60 persen pasien memilih berobat ke RS di Singapura. Sedikitnya 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun dana yang dibelanjakan di sana.
Di negeri jiran tersebut, sembari dikemas dengan wisata belanja, mereka juga melakukan wisata medis. Tentu saja jumlah uang yang dikeluarkan bisa bertambah banyak ketika keluarga pasien akan ikut berkunjung.
Hal itu bisa terjadi lantaran kepercayaan RS Singapura lebih tinggi daripada di sini. Fakta itu jelas menjadi tantangan tersendiri bagi RS Bunda Jakarta untuk merebut kepercayaan konsumen. Kalau saja RS Bunda Jakarta bisa merebut kepercayaan mereka sekian persen saja hal itu termasuk pencapaian bagus. Faktornya tidak bisa dilepaskan dari tawaran harga bersaing hingga setiap pasien tergiur untuk melakukan perawatan di sini.
Karena itu, layanan RS Bunda Jakarta tidak melulu harus berorientasi terhadap pasien semata, juga memikirkan agar keluarga pasien bisa nyaman selama berkunjung. Dengan begitu, mereka dapat betah sehingga bisa berpikir jernih bahwa berobat di Jakarta tidak kalah dengan Singapura, dengan nilai plus biaya lebih murah.
Fasilitas unggulan
Tidak bisa dimungkiri, salah satu faktor unggulan setiap RS adalah teknologi yang digunakan dalam penyembuhan pasien. Nah, RS Bunda Jakarta memiliki keunggulan dalam pelayanan robotic surgery (bedah robotik). Apa itu? Bedah robotik adalah bentuk dari pengembangan teknologi kedokteran yang menggunakan sistem robot untuk membantu prosedur pembedahan.
Walaupun bersifat robotik yang dilengkapi komputer, sistem ini tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam pembedahan. Sehingga, dokter tetap memegang kendali dalam perannya ketika melakukan tindakan operasi.
Tim bedah menggunakan sistem komputer untuk mengontrol lengan robot dan ujung-efektor, dan dapat juga menggunakan telemanipulators untuk inputnya. Salah satu keuntungan dari menggunakan metode komputerisasi adalah bahwa dokter bedah tidak harus hadir di kamar operasi, ahli bedah bisa saja berada di mana saja diseluruhi dunia, dan ini memungkinan untuk melakukan operasi jarak jauh.
Dalam kasus operasi terbuka yang sekarang menggunakan instrumen dari baja, untuk meregangkan iga dapat lebih halus apabila dilakukan dengan robot, gerakan umpan balik yang terkendali dapat dilakukan dibandingkan dengan memakai tangan manusia.
Tujuan utama dari instrumen hebat tersebut adalah untuk mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan yang biasanya didapatkan pada operasi terbuka. Keterampilan ini dapat didapat oleh ahli bedah dengan malakukan pelatihan hanya beberapa menit.
Keuntungan dari penggunaan teknologi ini adalah hasil yang lebih presisi dan sayatan lebih kecil, mengurangi kehilangan darah, waktu penyembuhan pasian lebih cepat, angka kesakitan lebih rendah, dan yang terpenting adalah tingkat kepuasan terhadap hasil operasi lebih tinggi.
Sebagai informasi untuk biaya bedah robotik yang ditawarkan RS Bunda Jakarta adalah sekitar Rp 80 juta hingga Rp 100 juta yang lebih hemat dari biaya serupa di beberapa rumah sakit negara tetangga misalnya Singapura yang menawarkan biaya sekitar Rp 250 juta dan Malaysia yang menawarkan biaya sekitar Rp 150 juta.
“Harga ini jauh lebih hemat dari biaya serupa di beberapa rumah sakit negara tetangga,” kata tim dokter Advanced Robotic and Minimally Invasive Surgery (ARMIS), Ivan R. Sini belum lama ini.
Terbukti, bedah robotik yang disediakan di RS Bunda Jakarta dapat dijadikan alternatif bagi pasien yang ingin dibedah tanpa harus ke luar negeri. Selain efektif dalam hak waktu, biaya pun relatif lebih murah.
Nilai plus lainnya, selain lebih hemat, juga ikut menolong program pemerintah dalam hal medical tourism yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan. Apalagi sejak diperkenalkan pada 2010, pasien yang sudah menjalani bedah robotik di RS Bunda Jakarta mencapai 100 orang.
Hal itu menandakan kualitas dokter bedah Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri. Sehingga, dapat dikatakan layanan yang diberikan RS Bunda Jakarta kepada setiap pasien sudah mampu menyaingi RS luar negeri bonafit, dengan keunggulan biaya berobat lebih bersaing.