Selasa 20 Jan 2015 14:50 WIB

Lelaki Perkotaan Rentan Gangguan Sperma

 Sperma (ilustrasi)
Foto: ibnujafar86.wordpress.com
Sperma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ahli kandungan dari RS Bunda Jakarta, Arie Polim, mengatakan, lelaki perkotaan rentan menderita gangguan sperma.

"Lelaki di perkotaan rentan gangguan sperma karena gaya hidup, polusi, perokok, stress," kata Polim usai acara peluncuran teknologi Pre Implantation Genetic Screening (PGS), di Jakarta, Senin (19/1).

Saat ini sekitar 40 persen laki-laki di perkotaan mengalami gangguan sperma. Angka itu meningkat dibanding lima tahun lalu yang hanya 20 persen. "Jumlah penderita gangguan sperma hampir sama jumlahnya dengan gangguan rahim pada perempuan," kata dia.

Jumlah sperma sedikit dan kondisi sperma yang tidak sehat termasuk ke dalam gangguan sperma. Akibat gangguan sperma itu, pasangan di perkotaan sulit mendapatkan keturunan.

"Dokter kandungan biasanya memberikan antioksidan pada penderita gangguan sperma itu," kata dia.

Sebagian dari pasangan yang sulit mendapatkan keturunan memilih program bayi tabung untuk mengatasi persoalannya. Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT BundaMedik Healthcare System, Ivan R Sini, mengatakan pihaknya melakukan terobosan dengan pemeriksaan PGS sebelum melakukan proses bayi tabung.

Pemeriksaan PGS bertujuan meningkatkan angka penempelan embrio pada rahim sehingga dapat menurunkan angka keguguran serta meningkat daya kelahiran hidup. "Dengan PGS ini, angka penempelan dan kehamilan meningkat dari 42 persen menjadi 70 persen," jelas Ivan.

Teknologi tersebut saat ini marak di industri kesehatan di dunia. Melalui PGS, juga diketahui ada-tidaknya kelainan kromosom pada embrio pasien sehingga meningkatkan presentasi kehamilan dan memperkecil resiko terlahirnya bayi tabung yang tidak sehat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement