REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kanker payudara merupakan penyebab nomor satu kematian wanita di dunia. Namun belakangan, berdasarkan penelitian, kanker paru-paru mulai menjadi momok khususnya di negara Eropa.
Tren ini sebagian besar didominasi oleh perempuan inggris.
Peneliti dari Universitas Milan, Profesor Carlo La Vecchia menyebutkan, kematian akibat kanker paru meningkat sebesar 9 persen. Sebaliknya kematian yang disebabkan kanker payudara menurun hingga 10,2 persen.
Polandia dan Inggris disebut disebut memiliki angka tertinggi untuk kematian perempuan akibat kanker paru-paru. Pada 2015 angka kematian mencapai 17 hingga 21 orang per 100.000 penduduk masing-masiing.
"Inggris dan Polandia telah lama memiliki tingkat kanker paru-paru yang lebih tinggi dari perempuan negara eropa lainnya," ujar Carlo seperti dikutip dari theguardian, Selasa (27/1).
Carlo menyebut, hal ini disebabkan budaya merokok perempuan inggris yang sudah dimulai sejak perang dunia kedua. Sedangkan disebagian negara lain seperti Uni Eropa lain, budaya merokok baru dimulai sekitar tahun 1968.
Ia pun merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pemerintah setempat untuk memulai kampanye berhenti merokok untuk mengurangi jumlah korban tewas akibat kanker paru.
Carlo menyebutkan, tanda-tanda yang sangat terlihat dari gejala kanker paru-paru adalah batuk yang terus-menerus.