Jumat 06 Feb 2015 18:31 WIB

Waspadai Penyakit dari Kutu Tikus

Kutu tikus
Foto: geograph.org.uk
Kutu tikus

REPUBLIKA.CO.ID, Musim kemarau mungkin memberikan risiko terhadap munculnya penyakit Lyme atau lyme disease. Penyakit ini terjadi ketika populasi tikus di sekitar kita lebih sedikit dari biasanya.

Penyakit lyme adalah salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara kutu. Kutu tersebut umumnya mengisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga manusia.

Kutu hidup dan makan di tubuh tikus, maka dengan berkurangnya populasi tikus, kutu-kutu ini akan mencari tempat tinggal baru, seperti tubuh manusia, jelas Richard Otteld, PhD, seorang ilmuwan senior pada Cary Institute of Ecosyste, Studies, di Milbrook, New York. Dia menyarankan beberapa hal ini, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Lengan panjang

Kenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang pada anak-anak Anda ketika mereka bermain di semak-semak atau rumput yang tinggi. Jika Anda menggunakan produk penolak kutu, semprotkan kaus kaki, sepatu, dan bagian-bagian kulit yang terbuka. Gunakan penolak kutu dengan DEET (Diethyltoluamide) hanya pada anak-anak berusia di atas 2 bulan.

Cari kutu

Carilah kutu ketika anak Anda masuk ke rumah, terutama di sekitar lipatan paha, pangkal rambut, ketiak, di belakang telinga dan lutut. Jenis kutu yang berkaki hitam, berwarna gelap, dan ukurannya sebesar biji opium biasanya dapat meyebabkan penyakit Lyme.

Singkirkan kutu

Segera singkirkan kutu di kepala, ambil dengan penjepit dan tarik. Jangan memencet atau memelintirnya. Perhatikan ukuran kutu, warna dan kemungkinan tubuhnya berisi darah. Hubungi dokter dan sampaikan informasi ini bila anak Anda merasa letih, sakit, atau pada tubuhnya terdapat ruam-ruam merah berbentuk lingkaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement