Selasa 10 Feb 2015 08:06 WIB

Makanan Pengaruhi Bau Badan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Bau badan/ilustrasi
Foto: mademan.com
Bau badan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebagian besar dari kita menganggap bahwa makanan memengaruhi bau badan. Makanan yang diklaim menjadi penyebab bau badan yang buruk adalah bawang merah dan bawang putih, produk susu tertentu, seperti  blue cheese, makanan fermentasi, seperti asinan kubis, cuka, dan kari.

Penyebab bau badan tak sepenuhnya dipahami lagi. Bukti ilmiah yang menghubungkan diet dengan bau badan sangat sedikit sekali. "Bau tubuh disebabkan oleh banyak faktor dan banyak kombinasi," kata petugas kesehatan Rumah Sakit Victoria, Dr Rosemary Lester, dilansir dari Body and Soul, Selasa (10/2).

Bahan kimia dalam bentuk keringat dibuat melalui kulit. Ini menyebabkan banyak bakteri yang menempel di pakaian kotor. Manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat, kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

Kelenjar ekrin mengontrol suhu tubuh dan terkonsentrasi di dahi, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kelenjar ini melepaskan keringat dengan sedikit bau yang sebagian besar terdiri dari air, garam dan mineral lainnya seperti kalsium dan kalium.

Kelenjar apokrin kebanyakan ditemukan di sekitar ketiak, perut bagian bawah dan alat kelamin. Kelenjar ini mengeluarkan limbah yang kebanyakan lemak dan protein dari tubuh. Bakteri yang keluar melalui keringat di kulit menghasilkan produk-produk limbah berbau busuk seperti androstenes dan asam isovaleric. Proses ini memakan waktu sekitar 20 menit.

Studi menunjukkan bahwa banyak wanita menyukai bau keringat pria yang mereka dinilai cukup segar. Namun tahukah Anda? Senyawa kimia yang dihasilkan dari keringat laki-laki sebetulnya sangat tidak bagus.

Di sisi lain, banyak orang percaya bahwa diet susu membuat bayi terus wangi. Makanya, banyak orang menyukai bau bayi. Namun, bau anak-anak yang sangat segar dibanding orang dewasa itu sebetulnya karena kelenjar apokrin pada anak tidak akan berfungsi sampai mereka melewati masa pubertas.

Dr Dustin Penn dari University of Vienna menambahkan bau seseorang bisa berubah karena berbagai faktor, seperti seperti siklus menstruasi, kondisi emosional, kesehatan dan mungkin usia. Dia menambahkan bahwa merokok, menggunakan narkoba, dan masalah kesehatan, seperti diabetes dan gagal ginjal adalah faktor lain yang memengaruhi bau badan.

Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah masing-masing orang memiliki bau dan aroma tubuh khusus yang hanya dimiliki mereka sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement