Jumat 13 Feb 2015 09:41 WIB

Tidur Berjalan Ternyata Turunan Genetik

Tidur (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Tidur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur berjalan alias sleepwalking adalah gangguan tidur yang tergolong memalukan sekaligus berbahaya. Tetapi, para ilmuwan sekarang percaya bahwa ada satu rahasia lain dari kebiasaan aneh ini.

Para peneliti memelajari empat generasi dari keluarga yang sembilan dari 22 anggota keluarga tersebut mengalami kondisi tidur berjalan. Mereka menemukan bahwa semua penderita memiliki kesalahan pada kromosom tertentu dan ada satu salinan DNA yang rusak. Inilah yang kemudian menyebabkan mereka bisa tidur sembari berjalan.

Dilansir dari Body and Soul, Jumat (13/2), tim dari Washington University ini dipimpin Dr Christina Gurnett. Mereka berharap temuan ini bisa menciptakan pengobatan baru. Tidur berjalan memengaruhi satu dari 10 anak dan satu dari 50 orang dewasa.

Jika seseorang dengan kondisi ini terganggu di malam hari, bagian primitif otak mereka akan terjaga, sedangkan bagian lain tidak. Hal ini menyebabkan mereka bisa duduk meski matanya terpejam, berjalan-jalan keluar kamar atau rumah, bahkan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks sambil tertidur.

Mereka dengan kondisi ini  juga dikenal sebagai somnambulism. Mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan sederhana, seperti menarik kaus kaki atau membuka pintu. Namun, ada kasus di mana mereka yang tidur berjalan ini tewas di jalan, bahkan yang paling ekstrem adalah menyakiti anggota keluarga lainnya. Penderita tak akan ingat apa yang mereka lakukan ketika terbangun.

Menganalisis dari sampel air liur, peneliti menemukan ada kesalahan 20 kromosom pada keluarga yang diteliti. Kromosom ini yang diturunkan kepada anggota generasi berikutnya, sehingga penyakit ini bersifat genetik alias turunan. Gen dan kromosom inilah yang nantinya membantu identifikasi dan mengobati kondisi tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement