Jumat 20 Feb 2015 06:33 WIB

Duduk Terlalu Lama Mempercepat Kematian?

Rep: MG ROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Kebiasaan hidup yang aktif akan meningkatkan kesehatan tubuh, dibanding hanya terduduk dan bersikap pasif.
Foto: Republika/Prayogi
Kebiasaan hidup yang aktif akan meningkatkan kesehatan tubuh, dibanding hanya terduduk dan bersikap pasif.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian baru-baru ini memerhatikan efek duduk terlalu lama dengan kesehatan. Hasilnya, duduk terlalu lama maka akan mempercepat risiko kematian.

Menurut sebuah studi di Amerika, mereka yang menghabiskan waktu selama 11 jam sehari duduk akan meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Hasil studi tersebut tak ayal membuat mereka yang membaca isi temuan menjadi khawatir.

Dan Kois, seorang penulis dari New York Magazine, yang membaca hasil penemuan bahkan mengambil keputusan ekstrem. Ia memilih untuk banyak berdiri tegak selama satu bulan penuh.

Meskipun berdiri dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, namun ia harus mengeluarkan 5 poundsterling setiap hari untuk memeriksakan betisnya. Menurutnya semua itu tidak menyenangkan, karena ia harus menderita sakit pada tumit kakinya,

kelelahan, dan harus berdiri ketika di restoran, saat rapat ataupun saat nonton bioskop.

Para peneliti, dikutip dari laman Womenhealthmag, Jumat (20/2) menemukan cara yang tepat mengatasi hal tersebut. Setiap orang disarankan untuk memberikan waktu setiap sekitar 10 menit bagi kaki Anda untuk bergerak. Serta, mencari tahu berapa lama Anda duduk. Ditambah dengan menemukan cara yang lebih mudah untuk selalu bergerak setiap hari.

Kois pada akhirnya belajar bahwa berdiri sepanjang waktu tidak lebih baik daripada duduk sepanjang waktu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement