REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah anak Indonesia yang menderita alergi terus meningkat. Alergi padahal memiliki dampak negatif yang cukup signifikan. Karena itu diperlukan pencegahan alergi sedini mungkin.
Alergi merupakan suatu keadaan di mana tubuh bereaksi berlebihan terhadap serangan yang terdapat di luar tubuh, yang disebut alergen. Tubuh akan berusaha mencegah atau mengembangkan benda asing yang masuk dalam tubuh. Namun, jika menimbulkan reaksi yang berlebihan, maka akan merugikan tubuh.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi Prof Damduridjal Djauzi, kebanyakan anak Indonesia menderita penyakit pilek alergi sebesar 20 persen dan alergi kulit sebanyak 5 persen. Hal ini dapat mengurangi kualitas hidup anak tersebut.
"Alergi dengan infeksi tentu berbeda, kalau infeksi dapat sembuh dengan diobati. Namun, alergi bisa berkepanjangan sehingga dapat mengeluarkan biaya yang besar dan dapat menurunkan kulatitas hidup," ungkapnya, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dokter spesialis anak sub-spesialis alergi imunologi D Zakiudin Munasir mengatakan, cara utama pencegahan alergi pada anak yang paling sederhana dan efektif yakni dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Manfaat ASI dapat melindungi bayi terhadap penyakit.
Terlebih kolostrum ASI mengandung agen anti bakteri dan anti virus dengan komposisi vitamin A yang tinggi. Kandungan ASI di awal kelahiran bayi itu dapat melindungi bayi terhadap penyakit.
"Tetapi, bila atas indikasi medis, bayi tidak bisa mendapatkan ASI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan susu yang memiliki formula hidrolisat persial whey dan formula hidrolisat ekstensif utnuk mengurangi alergi dan beban ekonomi pada saat yang sama. Walaupun formula tersebut tidak sapat menggantikan manfaat ASI," ungkapnya.