REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perilaku merokok di kalangan remaja meningat. Koordinator Bali Tobacco Control Innitiative (BTCI) Made Kerta Duana mengatakan perlu dilakukan secara berkelanjutan melakukan sosialisasi tentang resiko dari mengisap rokok.
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2010 perilaku merokok pada remaja 15 tahun ke atas cenderung meningkat. Saat ini diperkirakan 36,3 persen remaja Indonesia adalah perokok aktif," katanya, Sabtu (21/2).
Ia mengatakan faktor resiko munculnya perilaku merokok pada remaja sangat dipengaruhi masifnya iklan promosi dan sponsorship yang secara tidak langsung mendorong remaja dan anak-anak menjadi perokok pemula. Selain itu mereka tidak melihat rokok sebagai sebuah ancaman kesehatan.
Ia mengatakan fasilitas pendidikan termasuk perguruan tinggi, dalam regulasi pengendalian tembakau telah diatur sebagai kawasan tanpa rokok (KTR). Akan tetapi implementasi kebijakan KTR belum dilaksanakan sepenuhnya di tempat belajar mengajar terutama perguruan tinggi.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook