Selasa 24 Feb 2015 14:47 WIB

Rutin Konsumsi Kacang Justru Cegah Alergi

Red: Ani Nursalikah
Di Australia semakin banyak orang yang mengalami alergi kacang-kacangan.  - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-01-28/peneliti-australia-temukan-cara-atasi-alergi-kacang/1410381#sthash.7bCtn9jq.dpuf
Foto: ABC News
Di Australia semakin banyak orang yang mengalami alergi kacang-kacangan. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-01-28/peneliti-australia-temukan-cara-atasi-alergi-kacang/1410381#sthash.7bCtn9jq.dpuf

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penelitian terbaru mengatakan bayi dengan risiko alergi kacang bisa terhindar dari alergi justru dengan mengonsumsi kacang secara teratur dalam 11 bulan pertama usia mereka.

Penelitian menunjukkan penurunan 80 persen dalam prevalensi alergi kacang pada anak-anak yang berisiko tinggi dibandingkan dengan yang menghindari kacang.

"Ini merupakan perkembangan klinis yang penting dan bertentangan dengan pedoman sebelumnya. Pedoman baru mungkin diperlukan untuk mengurangi tingkat alergi kacang pada anak-anak kita," kata Gideon Lack, yang memimpin penelitian di King's College London, Senin (23/2).

Rata-rata alergi makanan meningkat dalam beberapa dasawarsa terakhir. Alergi kacang sekarang mempengaruhi satu hingga tiga persen anak-anak di Eropa Barat, Australia dan Amerika Serikat.

Kacang menyebabkan reaksi alergi yang serius pada sekitar 0,9 persen dari populasi daerah ini, termasuk sekitar 400 ribu anak usia sekolah. Alergi terhadap kacang cenderung berkembang di awal kehidupan dan penderita jarang bisa lepas dari alergi itu.

Reaksi alergi berkisar dari kesulitan bernafas, tekanan darah rendah, pembengkakan pada lidah, mata atau wajah, sakit perut, mual dan muntah, ruam kulit dan lecet, peradangan, nyeri, dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.

Penelitian Lack itu menggunakan uji coba terkontrol secara acak dan melibatkan 640 anak berusia empat hingga 11 bulan dari Rumah Sakit Anak Evelina London yang dianggap berisiko tinggi memiliki alergi kacang karena sudah menderita eksim parah atau alergi telur, atau keduanya.

Separuh anak-anak itu diminta mengonsumsi makanan yang mengandung kacang sebanyak tiga kali atau lebih dalam sepekan. Setengah lainnya menghindari makan kacang sampai mereka berusia lima tahun.

Dalam hasil yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, Lack menemukan kurang dari satu persen anak-anak yang makan kacang secara teratur sesuai kebutuhan mengalami alergi pada akhir penelitian. Sedangkan 17,3 persen pada kelompok yang menghindari kacang justru menderita alergi.

"Metode menghindari kacang dengan sengaja pada tahun pertama kehidupan dipertanyakan sebagai strategi untuk mencegah alergi," kata tim Lack dalam penelitian itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement