Kamis 26 Feb 2015 16:45 WIB

Diare Bisa Hambat Tumbuh Kembang Anak

Anak sakit perut
Foto: Musiron/Republika
Anak sakit perut

REPUBLIKA.CO.ID, Diare bukan penyakit langka. Penyakit tersebut tidak jarang menjadi “penyakit langganan” bagi seluruh kelompok usia, termasuk bayi dan balita.

Anak-anak bisa dengan mudah terkena diare berat lebih dari satu kali. Meskipun terdengar sepele, seperti dilansir dari www.parentsindonesia.com, diare yang kronis dan berulang bisa menghambat tumbuh kembang anak.

Secara sederhana diare diartikan sebagai, lebih sering buang air besar. Ketika anak buang air besar hingga tiga kali lipat atau lebih dari pola normalnya dalam satu hari dan feses anak beruah menjadi lembek atau cair, itu pertanda anak terserang diare.

Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit, pengaruh obat-obatan, intoleransi laktosa, atau penyakit gangguan pencernaan. Data menunjukkan bahwa 13 juta balita di Indonesia mengalami diare setiap tahun. Dari angka tersebut lebih dari 50.000 anak meninggal sepanjang tahun karena diare.

Waspadai diare berat dan berulang

Diare memang sama sekali tidak bisa dianggap sepele, terutama diare akut dan berulang yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan berupa malnutrisi. Malnutrisi terjadi karena penyerapan seluruh nutrisi terganggu saat anak mengalami diare.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Gastroenterology Oktober 2010 menyebutkan bahwa diare berkepanjangan dan akut dapat menghambat pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare menetap pada anak. Diare akut berkepanjangan didefinisikan sebagai diare yang terjadi selama 7-13 hari. Jika diare terjadi lebih dari 14 hari maka disebut diare menetap.

Studi tersebut mengikuti perkembangan anak sejak lahir hingga berusia 10 tahun. Hasilnya, bayi dengan diare akut berkepanjangan cenderung menderita diare menetap pada masa kanak-kanak.

Berat badan anak juga menurun tajam jika dibandingkan sebelum terserang diare akut. Dapat disimpulkan bahwa diare akut berkepanjangan menjadi penyebab kesakitan dan menempatkan anak ke dalam risiko siklus diare dan malnutrisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement