REPUBLIKA.CO.ID, Dokter spesialis luka, dr. Adisaputra Ramadhinara, CWSP, FACCWS mengungkapkan, semua jenis luka bisa sembuh, asalkan ditangani penyebabnya, termasuk bagi penderita diabetes.
"Semua luka bisa sembuh, asal ditangani penyebabnya. Untuk penderita diabetes, gulanya diatasi, kolesterolnya diatasi, sehingga bisa mendukung penyembuhan optimal," kata dia di Jakarta, Senin (2/3).
Di samping itu, lanjut dia, kondisi psikologis pasien pun perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pasien tidak disarankan mengalami stres.
"Stres bisa memperparah luka, karena memicu aktivitas persarafan simpatis, sehingga merangsang kortisol dan adrenalin. Kortisol atau streoid akan menghambat kerja fibroblast (yang berperan dalam rekonstruksi jaringan)," ujar dia. Adisaputra mengatakan, kerja fibroblast dapat dipercepat apabila luka berada dalam keadaan lembab.
Kemudian, risiko amputasi pun bisa dicegah asalkan metode perawatannya tepat. Dia mencontohkan, salah satu pasien lansianya yang menderita diabetes, menderita luka di salah satu jempol tangannya selama satu tahun.
"Lukanya satu tahun tidak sembuh, mengeluarkan bau. Lalu kita rawat lukanya dua sampai tiga bulan, dicari penyebabnya. Risiko amputasi terhindar," kata dia.
"Amputasi bisa dicegah dan diminimalkan melalui pemahaman yang benar tentang metode perawatan luka yang tepat," tambah dia.