Kamis 05 Mar 2015 19:18 WIB

Kematian Anak Indonesia Akibat Campak Tertinggi se-Asean

Rep: MG ROL 32/ Red: Indira Rezkisari
Anak terkena penyakit campak.
Foto: babble.co
Anak terkena penyakit campak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian bayi dan anak di Indonesia akibat infeksi campak sangat tinggi. Campak boleh dibilang sebagai penyakit yang perlu diwaspadai.

Campak bisa membahayakan, terlebih bila sampai terjadi komplikasi campak. Komplikasi terutama terjadi pada anak dengan gizi buruk, sehingga bisa mengakibatkan pula radang paru, diare, dehidrasi akibat tidak nafsu makan, demam tinggi, hingga termasuk radang otak.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S Hadinegoro, Sp.A(K) mengatakan, Indonesia menjadi negara tertinggi dengan angka kematian bayi akibat infeksi campak diantara negara-negara di ASEAN. Untuk itu, ibu perlu mengetahui gejala anak terkena campak.

Bila terinfeksi campak, suhu tubuh anak akan terus meningkat. Di saat itulah akan muncul bercak merah pada bagian wajah, belakang telingga, dan leher. Penyebaran bercak tersebut akan merata secara bertahap. Pada masa tersebut mata anak memerah, muncul pilek, dan batuk.

Sri menambahkan, berdasarkan data Riskesdas 2013, kebanyakan dari orang tua tidak mengimunisasi anaknya karena setelah imunisasi anak mengalami demam. Padahal itu merupakan hal yang biasa, karena tubuh sang anak dalam proses penerimaan vaksin. "Sehingga diperlukannya kesadaran para ibu untuk memberikan imunisasi pada anaknya agar tidak terjadi penularan dan kematian," ujarnya, beberapa waktu lalu di Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement