Kamis 12 Mar 2015 15:16 WIB

Gagal Ginjal Ancam Kesehatan Orang Indonesia

Rep: C22/ Red: Indira Rezkisari
  Maskot Ginjal berjalan saat melakukan kampanye pada hari ginjal sedunia di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Maskot Ginjal berjalan saat melakukan kampanye pada hari ginjal sedunia di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 100 ribu orang Indonesia menderita penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Penderita penyakit ini diperkirakan akan terus bertambah.

Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang progresif dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang besar bagi penderita, keluarga, masyarakat, dan negara. Penyebaran informasi dan edukasi tentang kesehatan ginjal menjadi sangat penting untuk upaya pencegahan dini.

Dari data internasional ditemukan sekitar 10 persen populasi dunia menderita penyakit ginjal kronik (PGK). Bahkan penyakit ini diprediksi akan meningkat angkanya sebanyak 17 persen.

Organisasi Kesehatan dunia (WHO) mengakui PGK sebagai masalah kesehatan yang serius. Negara dengan akses kesehatan yang rendah memiliki risiko terbesar akibat penyakit ini. Sebab, PGK membutuhkan biaya yang sangat besar untuk penyembuhan.

Penderita PGK di Indonesia pun terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil studi epidomologi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) menunjukkan sebanyak 12,5 persen orang Indonesia menderita PGK. Hasil studi ini dilakukan pada tahun 2015, dan hingga tahun 2012 pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) mencapai 100 ribu pasien.

Ketua PERNEFRI, dr. Dharmeizar, Sp. PD-KGH, Kamis (12/3), mengatakan masyarakat perlu terus disadarkan untuk menjaga kesehatan ginjalnya. Terlebih biaya yang dikeluarkan untuk menangani penyakit ginjal tergolong tinggi.

Pada kesempatan yang sama, guru besar penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. DR. dr. Parlindungan Siregar, Sp. PD-KGH mengatakan kesehatan ginjal dapat dijaga dengan delapan langkah, yaitu menjaga badan agar tetap bugar dan aktif berolah raga, menjaga kadar gula darah, menjaga tekanan darah tetap stabil, mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi air yang cukup, tidak merokok, tidak mengonsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang, dan memeriksa fungsi ginjal secara berkala.

Dia juga menambahkan air memiliki peranan yang penting untuk mengurangi risiko batu saluran kemih. Untuk mencegah penyakit ini, dia menyarankan masyarakat minum air putih secukupnya. Pada orang yang sehat dan aktif setidaknya dua liter per hari untuk mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh.

International Society of Nephrology (ISN) dan the International Federation of Kidney Foundation (IFKF) mengangkat tema 'Ginjal Sehat untuk Semua' dalam peringatan World Kidney Day (WKD).  WKD dirayakan di seluruh dunia setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Maret. Pada tahun kesepuluh, WKD memfokuskan kesehatan ginjal untuk seluruh masyarakat global.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement