Senin 16 Mar 2015 10:36 WIB

Artritis Reumatoid Bisa Menyerang Segala Usia

Rep: MGROL 33/ Red: Indira Rezkisari
AR adalah penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak, menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal.
Foto: salud
AR adalah penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak, menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal.

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun, yaitu penyakit yang diakibatkan serangan oleh kekebalan tubuh sendiri menyebabkan peradangan dalam waktu yang lama pada sendi.

Penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak, menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal yang terdiri dari sendi, tulang, otot, dan jaringan ikat lainnya. "AR adalah peradangan sendi diartrosis, sendi yang dapat bergerak. Karena tidak semua sendi yang ada dalam tubuh manusia bisa bergerak. Terutama AR menyerang sinovium yaitu kapsul sendi," jelas dr. Bambang Setiyohadi, SpPD-KR, dokter reumatologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Peradangan dari sendi yang terkena AR akan terasa nyeri. Sendi yang biasanya terserang AR yaitu pada pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut, dan pergelangan kaki. Dapat juga menyerang sendi-sendi lain, seperti penggung, leher, pundak, siku, pinggul, tumit dan jari kaki.

Menurut Bambang, AR juga dapat menjadi penyakit yang kronik artinya terjadi menahun. Bahkan AR juga bersifat sistemik, yaitu menyerang seluruh tubuh. "Dia bisa menyerang darah, pembuluh darah, ataupun jantung. Tetapi di Indonesia belum ditemukan yang menyerang tiga anggota tubuh lainnya tersebut," lanjut Bambang.

Siapa yang rentan terkena AR? Penyakit AR dapat terjadi pada semua golongan usia. Akan tetapi, sering muncul pada usia  produktif 20 hingga 40 tahun. Perempuan merupakan yang paling rentan terkena Arthritis Rheumatoid. Perbandingannya dengan laki-laki, tiga banding satu.

Penyebab terjadinya AR hingga saat ini memang belum diketahui. Namun, diduga faktor penyebab timbulnya AR berasal dari sistem kekebalan tubuh dan infeksi virus Epstein Barr (EBV). Dugaan lainnya, penyebab terkena AR karena faktor gen. Namun, para ahli belum menemukan penyebab pasti timbulnya penyakit ini.

dr. Sumariyono, SpPD-KR, Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia, yang juga dokter reumatologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo, mengatakan ada dugaan AR timbul dari rokok. Namun, itu belum jelas. Begitu pun dengan makanan. "Belum ada makanan yang menimbulkan penyakit AR," tutur Sumariyono.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement