Kamis 26 Mar 2015 17:02 WIB

Mengenal Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil

Red: Indira Rezkisari
Mengukur kadar gula darah pada penderita diabetes
Mengukur kadar gula darah pada penderita diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, Diperkirakan sekitar 4 persen ibu hamil mengalami diabetes gestasional, dan banyak para pakar yang meyakini angka tersebut seharusnya lebih tinggi. “Kami menemukan bahwa kadar gula darah yang terkait dengan komplikasi kehamilan tidak setinggi seperti yang sebelumnya diperkirakan,” kata Elisa Ross, MD, dokter kandungan di Cleveland Clinic.

Nyatanya, panel internasional para pakar baru-baru ini mengajukan rekomendasi baru yang akan mengubah metode pemeriksaan dan kriteria pendiagnosaan diabetes gestasional–dan bisa meningkatkan jumlah ibu dengan diagnosis tersebut sekitar 18 persen. Walaupun standar ini belum diadopsi oleh American College of Obstetricians and Gynecologists, para pakar menyepakati efeknya yang berpotensi membahayakan pada kehamilan, dan pentingnya diagnosis serta cara menanganinya.

Mengonsumsi makanan bergula tidak menyebabkan diabetes gestasional. Ini kondisi fungsi pankreas yang buruk, kata Carol Major, MD, guru besar klinis obstetri dan ginekologi di University of California, Irvine, School of Medicine.

“Saat hamil, plasenta Anda membuat hormon yang membantu mendukung kehamilan, tapi hormon ini bekerja melawan insulin Anda sendiri; insulin berfungsi menarik glukosa dari darah ke dalam sel tubuh. Hasilnya, pankreas harus bekerja lebih keras untuk membuat lebih banyak insulin. Jika insulin tidak bisa bertambah, gula darah meningkat dan Anda bisa mengalami diabetes gestasional,” ujarnya, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Tidak seperti diabetes tipe 1, yang bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan sering ingin merasa buang air kecil, Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun. Dan Anda mungkin akan merasa sulit membedakannya dengan efek samping kehamilan.

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memiliki konsekuensi serius bagi ibu dan bayinya. Karena glukosa mengarungi plasenta, bayi Anda bisa menjadi terlalu besar, menyebabkan kesulitan bersalin, kerusakan saraf saat melahirkan, dan peningkatan risiko obesitas dan diabetes anak. Bayi Anda juga bisa terlahir dengan masalah pernapasan, bayi kuning, atau kadar gula darah rendah. Bagi para ibu, diabetes gestasional bisa berarti peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan operasi sesar. Mengalami diabetes gestasional juga meningkatkan risiko mengalami diabetes tipe 2 sebanyak 50 persen dalam hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement