REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temperatur tubuh Anda meningkat saat hamil dan cenderung membuat tubuh berkeringat, termasuk di area di bawah sana. Kondisi ini bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang berujung kepada keputihan.
Simak beberapa kondisi tidak biasa yang mungkin dialami organ reproduksi saat Anda saat hamil dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Keputihan disertai gejala lain
Jika sebatas lendir keluar dari vagina Anda, hal itu normal. “Namun jika keputihan disertai rasa gatal, panas atau perih saat buang air kecil, berbau, dan lendir berwarna, itu perlu diwaspadai,” kata Dr. Dwiana Ocviyanti, spesialis obstetri dan ginekologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kondisi tersebut berupakan indikasi infeksi jamur atau bakteri. Beberapa infeksi bisa mengakibatkan kelahiran premature atau infeksi pada janin. Jangan ragu menghubungi dokter karena tindakan selanjutnya bisa menyelamatkan Anda dan janin.
Perih saat berkemih
Gejala tersebut bisa menjadi pertanda infeksi saluran kemih (ISK). Wanita hamil rentan terkena ISK yang ditandai dengan rasa nyeri atau panas saat buang air kecil. Meskipun risiko ISK meningkat seiring pertambahan usia kehamilan, bukan berarti kehamilan trimester pertama bebas dari risiko tersebut. Segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan karena ISK yang terlambat ditangani dapat menyebabkan kontraksi prematur bahkan bisa berujung pada keguguran.
Kontraksi
Meskipun kehamilan Anda baru memasuki fase awal, bukan tidak mungkin kontraksi terjadi. “Begitu ada kontraksi, sebaiknya wanita hamil langsung bedrest. Tidak perlu panik dulu. Kontraksi yang tidak disertai perdarahan masih tergolong aman. Namun jika dalam 2 atau 3 hari kontraksi masih berlanjut, segera periksakan ke dokter. Dokter akan memberi obat golongan tokolitik untuk menekan kontraksi uterus jika diperlukan,” kata Dr. Sarsanto.