REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak selalu tampak ceria dengan senyum lepasnya. Orang tua manapun akan bersedia melakukan apa saja untuk melihat senyum lepas buah hatinya. Pun, senyum ini mungkin akan sulit dinikmati jika si kecil sakit. Apalagi sakit yang sulit dideteksi seperti diabetes melitus (DM) tipe 1.
Sebagian besar kasus anak penderita DM tipe 1 tidak terdiagnosis sampai akhirnya meninggal. Begitu menurut Dr. Aman Pulungan, SpA (K), Ketua Perhimpunan Ahli Endokrinologi Anak Asia Pasifik. Kendati angka kejadian DM tipe 1 di Indonesia belum diketahui pasti karena data statistik yang tidak memadai, tapi Unit Kelompok Kerja (UKK) Endokrinologi Anak IDAI berhasil mendapatkan data 674 penyandang DM tipe 1, dalam 2 tahun.
"Data yang terkumpul di UKK Endokrin Anak saat ini menunjukkan bahwa di Indonesia, anak yang paling banyak terdiagnosis menderita DM tipe 1 berusia 10-15 tahun," jelas Dr. Aman dikutip dari www.parentsindonesia.com. Namun sangat memungkinkan bahwa anak berusia di bawah itu juga sudah mengidap DM 1.
Jeli mendeteksi gejala
Karena DM tipe 1 seringkali menunjukkan gejala yang hampir serupa dengan infeksi lambung, atau usus buntu, orang tua maupun dokter sering tidak menduganya sebagai diabetes. Padahal justru pada anak-anak, DM tipe 1 hal ini lebih banyak ditemui. Jika si kecil mudah merasa lapar dan berat badannya tidak bertambah walaupun makannya banyak, jangan melulu mencurigainya sebagai cacingan, atau malahan senang karena makannya yang banyak. Nyatanya, mudah lapar termasuk dalam salah satu gejala DM tipe 1. Cek beberapa gejala berikut.
Mudah lapar
Anak banyak makan dengan konsumsi makanan melebihi ukuran rata-rata seusianya pada umumnya. Kendati demikian, berat badan tidak bertambah. Sebaliknya, berat badan anak akan terus menerus turun secara bertahan tanpa sebab yang jelas. Sering buang air kecil, atau bisa juga sering mengompol merupakan gejala lain yang juga harus diwaspadai.
Mudah lelah
Perhatikan baik-baik buah hati Anda. Apakah si kecil kerap sesak napas, mual, muntah, sakit perut, dan bahkan pingsan? Jika ya, berhati-hatilah dengan kemungkinan ketoasidosis, yang merupakan suatu kondisi berat penyandang DM tipe 1. Tingginya kadar gula darah serta jumlah insulin dalam tubuh yang sangat sedikit membentuk zat keton (bersifat asam) yang bisa meracuni darah anak.
Yang jelas, untuk membedakannya dengan gejala usus buntu, Dr. Aman menuturkan bahwa anak yang menderita DM tipe 1 memiliki ciri khas napasnya yang berbau asam.