Kamis 09 Apr 2015 23:17 WIB

Pasien Stroke Berisiko Tinggi Bunuh Diri

Stroke (ilustrasi)
Foto: AP
Stroke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Studi terbaru yang disiarkan jurnal Neurology mengungkapkan, pasien stroke berisiko dua kali lebih tinggi untuk bunuh diri dibandingkan mereka yang tidak menderita stroke.

Temuan studi menunjukkan, dari 1.217 orang pasien stroke yang mencoba bunuh diri selama masa studi, 260 orang benar-benar bunuh diri.  Kemudian, diantara pasien berusia 55 tahun, risiko bunuh diri naik lima kali lipat.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti Universitas Umea di Swedia menganalisis 220.336 orang penderita stroke di Swedia sepanjang 2001-2012. Peneliti juga menemukan, pasien dengan tingkat pendidikan atau pendapapatan rendah berisiko 37 pesen lebih tinggi untuk bunuh diri. Lalu, mereka yang hidup sendiri meningkat risiko melakukan bunuh diri sampai sekitar 72 persen.

Peningkatan risiko bunuh diri di antara pasien stroke terjadi pada mereka yang mengalami depresi berat setelah terdiagnosis menderita stroke dan memiliki tingkat stroke berat.  

Peneliti studi, sekaligus dosen senior dari Fakultas Kedokteran Klinis Universitas Umea, Marie Eriksson, mengungkapkan, para pasien stroke membutuhkan dukungan psikologis dan sosial, khususnya pada dua tahun pertama sejak terdiagnosa stroke, demikian Medical News Today.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement