REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mencatat berbagai makanan dan minuman rentan terkontaminasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyebutkan, jenis bahan yang mudah terkontaminasi bakteri.
‘’Mikroorganisme yang lazim terdapat di dalam air yang tidak bersih adalah E coli dan Vibrio, sedangkan bahan kimia berbahaya adalah logam berat, pestisida atau golongan POP’s (Persistant Organo Pollutan) seperti dioxin,’’ katanya, Senin (13/4).
Dia menambahkan, jenis-jenis makanan yang rentan terkontaminasi mikroorganisme adalah makanan yang mengandung protein dan nutrisi yang tinggi yang diolah minimal atau tanpa pengolahan.
Makanan yang rawan terkontaminasi oleh Salmonella typhi umumnya adalah makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging mentah atau daging yang kurang matang, ayam, makanan laut, dan telur, kecambah mentah, dan susu yang belum dipasteurisasi.
‘’Susu segar non pasteurisasi rentan terkontaminasi bakteri Campylobacter, E. Coli atau Listeria,’’ ujarnya.
Dia menjelaskan, buah dan sayur rentan tercemar pestisida dan bakteri dan juga dapat mengandung parasit. Kemungkinan masuknya cemaran ke dalam tubuh adalah apabila buah dan sayur dikonsumsi mentah.
Selain itu, telur mentah atau setengah matang juga rentan terkena bakteri Salmonella yang dapat berasal dari kotoran unggas yang menempel pada kulit telur. Kemudian, salah satu jenis ikan yang rentan terhadap kontaminasi scombrotoxin adalah ikan tuna.
‘’Terlalu tingginya suhu penyimpanan setelah penangkapan adalah penyebab terjadinya kontaminasi tersebut makanan laut yang paling sering menimbulkan keracunan adalah kerang dan tiram,’’ katanya.