REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Jantung Siloam Hospital Kebon Jeruk dr Sandra Utami Widiastuti SpPD mengatakan minuman beralkohol membuat kerja jantung menjadi berat.
"Saya senang sekali kalau larangan minum-minuman keras segera diberlakukan pemerintah. Minum alkohol yang berlebihan akan membuat kerja jantung jadi lebih berat," ujar Sandra usai acara kumpul pasien di Jakarta, Selasa (14/4).
Sandra menambahkan alkohol juga bisa merusak lapisan paling dalam pembuluh darah. Bahkan juga menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. "Pasien penyakit jantung yang sudah pernah mengalami operasi jantung harus menghindari alkohol," katanya.
Alkohol itu racun yang tak bagus bagi pembuluh darah dan resikonya terlalu besar bagi pasien yang telah operasi jantung. Jika lapisan pembuluh darah rusak karena alkohol, bisa engalami penyumbatan di pembuluh darah, kalau di jantung maka bisa terkena serangan jantung. Kalau di ginjal, maka bisa mengalami kerusakan ginjal sehingga harus cuci darah terus.
"Kalau penyumbatan terjadi di pembuluh darah di tungkai kaki, maka bisa terkena infeksi dan harus diamputasi," ujarnya.
Makanya, lanjut Sandra, upaya pemerintah untuk melarang peredaran alkohol secara bebas sebaiknya memang didukung karena resiko alkohol merusak kesehatan itu besar.
"Bagi orang yang punya riwayat keluarga pernah mengalami penyakit jantung, stroke, maupun diabetes maka alkohol harus dihindari sepenuhnya," terang dia.
Sementara, penyakit jantung karena keturunan tak bisa dihindari, namun bisa dikontrol dengan melakukan gaya hidup sehat, termasuk tidak minum alkohol dan merokok.