REPUBLIKA.CO.ID, Gangguan tidur kerap kali terjadi pada wanita yang akan mengalami menstruasi. Pada fase ini ragam gangguan tidur juga terjadi, seperti susah tidur (insomnia), kelebihan tidur (hipersomnia), tidur sambil jalan, tidur kelumpuhan arousals, dan teror tidur bingung.
Gangguan-gangguan tidur semacam ini membuat para wanita biasanya berjuang untuk tidur sebelum periode menstruasi datang. Hal ini terjadi mungkin karena beberapa wanita memiliki tingkat melatonin yang rendah. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal dan bertanggung jawab mengatur siklus tidur, selain itu melatonin juga berperan dalam fungsi tubuh lain seperti kekebalan dan suhu tubuh.
Dilansir dari Dailymail, Jumat (17/4), dalam fase sebelum menstruasi ini tingkat melatonin wanita bisa tinggi bisa juga rendah. Itu sebabnya terjadi gejala gangguan tidur pada wanita menjelang menstruasi. Namun tidak semua wanita berada pada titik gangguan yang sama dalam siklus menstruasinya. Titik-titik ini bisa berbeda dari 11 hari menjelang masa menstruasi.
Selain gangguan tidur, pada masa sebelum ataupun saat menstruasi biasanya wanita jadi lebih sensitif. Selain itu mudah depresi, gelisah, muncul rasa bermusuhan, mood tidak stabil, mudah lelah, sering mengantuk di siang hari, sakit kepala, dan sembelit.
Hal itu memang umum terjadi pada wanita. Meski beberapa wanita biasanya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk penanganannya. Dokter mungkin merekomendasikan pil kontrasepsi untuk mengatasi tingkat fluktuasi hormon.