REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Jangkrik sering disebut sebagai penganan masa depan yang ramah lingkungan dan bisa digunakan untuk mengatasi masalah pangan dalam pertumbuhan populasi manusia dunia. Namun, para ilmuwan Amerika Serikat menyatakan jangkrik belum tentu bisa dijadikan alternatif sumber protein hewani.
Daily Mail melansir, para ilmuwan menyarankan jangkrik perlu diberi makanan berkualitas tinggi agar bisa tumbuh besar dan layak dimakan. Ilmuwan Universitas California, Davis, mengatakan menjadikan serangga sebagai penganan primer manusia lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Meskipun banyak di budidaya karena serangga dianggap dapat menambah pasokan protein global, ternyata hal itu berlebihan," ujar dia.
Para ilmuwan tersebut menemukan jangkrik yang diberi pakan unggas memiliki sedikit kandungan protein dibandingkan dengan ayam broiler yang ada di peternakan. Sedangkan jangkrik yang diberi pakan jerami, 99 persennya mati sebelum mencapai ukuran panen.
"Hal itu membuktikan jangkrik lebih bagus diberi makan sisa olahan makanan berprotein tinggi," kata dia.