Kamis 30 Apr 2015 23:00 WIB

Lima Pilar yang Harus Dilakukan Diabetisi

Rep: C27/ Red: Ilham
Anak penderita diabetes/ilustrasi
Foto: prediabetics.org
Anak penderita diabetes/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes merupakan penyakit yang berhubungan dengan gula darah.  Penyakit ini terkadang tidak terasa oleh diabetisi, sebutan bagi orang yang positif terkena diabetes. Mereka seringkali memeriksanya setelah terjadi gejala-gejala yang sudah parah.

Setelah positif mengidap diabetes, diabetisi diwajibkan untuk mengontrol pola makan agar gula darah tidak naik. Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menurut pengurus Persadia Muda (young diabetic), dr Mohammad Firas ada lima pilar Diabetes yang perlu diketahui.

Pertama, aktivitas fisik. Diabetisi harus aktif berolahraga seperti berenang, lari, bersepeda, dan lainnya secara teratur.

Kedua, menjaga makanan. Diabetisi harus mengetahui jenis makanan, waktu yang tepat untuk makan, dan jumlah makanan yang baik untuk dikonsumsi.

Ketiga, obat-obatan. Diabetisi harus disiplin dalam mengkonsumsi obat-obatan dan insulin agar gula darah tetap terjaga.

Keempat, mentoring gula darah. Diabetisi harus melakukan pemantauan gula darah secara teratur. Ini bisa dilakukan setelah atau sebelum makan.

Kelima, edukasi. Diabetisi dan orang terdekatnya harus terus memperluas wawasan dan pengetahuan seputar penyakit diabetes. Bukan hanya mengkonsumsi obatan atau insulin saja. Hal ini menjadi penting karena pengetahuan tentang diabetes mempermudah diabetisi dan orang terdekat mengetahui hal apa saja yang bisa dilakukan dan mengetahui pencegahan bila terjadi sesuatu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement