REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani.
Selain tinggi kandungan protein, susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.
Susu ini digunakan sebagai alternatif penanganan alergi ASI. Dalam Sari Pediatri, Maret 2006, juga dinyatakan bahwa untuk menangani ASS, anak bisa diberikan susu kedelai sampai terjadi toleransi terhadap susu sapi.
DR Dr. Luciana B Sutanto, MS, SpGK, pakar nutrisi dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, Jakarta, menegaskan bahwa susu kedelai hanya boleh diberikan untuk bayi di atas usia 6 bulan.
"Proteinnya nabati dan tidak selengkap protein hewani. Susu kedelai juga tidak mengandung kolesterol yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organnya. ASI tetaplah yang paling ideal," ujarnya dikutip dari www.parentsindonesia.com.